Selasa, 03 Maret 2009

JANGAN LAGI BAHAS RELEVANSI MUBES III

MUBES III – ITS lagi.... MUBES III – ITS.... tidak bosankah kita setiap melihat mading di kampus tertempel artikel-artikel monoton yang membahas tentang MUBES III – ITS dan “tetek bengeknya”. Sebenarnya bukan masalah bosan atau tidak dengan tema tersebut, tetapi tidak adakah tema yang lebih menarik, lebih layak untuk dibahas dan lebih penting untuk dibahas???......
Dalam sebuah jenjang kepelatihan manajerial mahasiswa tingkat menengah di ITS, MUBES adalah wajib diketahui dan untuk direview oleh para calon peserta... Dengan cekatannya para calon peserta pelatihan tersebut membuat esai tentang MUBES tersebut.... dan tanpa disadari atau tidak, sebagian besar dari essai tersebut tidak memperhatikan kode etik mereview sebuah UU-nya KM-ITS, tidak memperhatikan obyektifitas dan keilmiahan. Parahnya, hal ini dilanjutkan ke tahap pewacanaan ke publik ITS. Fenomena pewacanaan MUBES III – ITS , yang sebagian besar menceritakan tentang kecacatan dalam pasal-pasalnya yang ujung ujungnya merekomndasikan untuk mengadakan membuat MUBES IV dan bla...bla...bla.....terkesan sebagai ajang menonjolkan kebodohan mahasiswa (penulis artikel relevansi MUBES, red)sendiri. Tidak banyak atau hampir tidak ada yang ketika mereview MUBES III – ITS akan merekomendasikan untuk menjalankan fungsi/ kewajiban bagi setiap ormawa sesuai dengan MUBES dan merkomendasikan untuk meninjau ulang beberapa pasal di MUBES yang perlu direvisi menunjukkan bahwa “kesombongan” mahasiswa jaman sekarang semakin menjadi-jadi.
Coba kita pikirkan lagi dengan mengganti peraturan yang selama ini menjadi undang-undang di KM-ITS karena alasan tidak sesuai kondisi dan tuntutan jaman, akan memberi peluang besar pada generasi-generasi selanjutnya untuk sering merevisi, merubah dan lebih parah membuat undang-undang baru. Dan hal ini akan menjadi kebeiasaan yang akhirnya jati diri dari sebuah undang-undang tertinggi akan hilang dan tidak berarti lagi.
Fenomena pembahasan relevansi MUBES III – ITS ini, saya lihat sebagai kecacatan di institusi atau badan yang bergerak dibidang kepelatihan dan pengembangan sumber daya mahasiswa dalam mengkonsep materi kemahasiswaan yang seharusnya didapatkan oleh mahasiswa ITS di pelatihan manajerial mahasiswa.
Tolong....tolong sekali lagi.... jangan bahas hal yang tidak terlalu urgent dalam kemahasiswaan di ITS.
Masih banyak isu yang layak untuk didiskusikan dan dicari penyelesainnya dalam dunia kemahasiswaan di ITS. Misalnya: Praktik KKN di dunia kemahasiswaan dan bagaimana penyelesaiannya, Bagaimana menggerakkan beribu-ribu mahasiswa ITS untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Arogansi Jurusan dan Organisasi di ITS dan penyelsaiannya.... serta banyak fenomena-fenomena riil di kampus ITS yang menunggu untuk dibahas.
Saya rasa SDM (Sumber Daya Mahasiswa) baik secara kualitas dan kuantitas di ITS bisa diajak untuk lebih jauh melangkah kedepan, tidak hanya tetap berjalan di tempat pada waktu yang berbeda (mewacanakan MUBES dan membuat AKO-RPO, red), dan saya rasa para petinggi organisasi mahasiswa di ITS adalah orang-orang visioner yang tidak akan berfikir pendek dalam menggerakan roda organisasinya.